Rabu, 05 April 2017 17:00:00 WIB
I. PENDAHULUAN
G. Dempo mempunyai dua puncak yaitu: G.Dempo pada ketinggian 3.049 m dpl dan G.Marapi Dempo pada ketinggian 3.173 m dpl. Sejarah letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi 21 kejadian. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 1Januari 2009. Karakter letusan G. Dempo merupakan Letusan Freatik yang berlangsung secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat, mengeluarkan lumpur belerang, jatuhan piroklastik dan air dari danau kawah.
II. DATA PENGAMATAN
A. Visual
Selama periode Maret hingga 4 April 2017, teramati hembusan asap putih tipis dari kawah utama dengan tinggi asap maksimum 50 meter dari atas puncak.
B. Kegempaan
Selama periode Maret hingga 4 April 2017, jenis gempa yang terekam adalah gempa : Hembusan, Tremor, Vulkanik Dangkal, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Tanggal 21 Maret 2017, terjadi kenaikan Gempa Vulkanik secara signifikan, kemudian diikuti Gempa Tremor Menerus yang mulai terekam sejak tanggal 24 Maret 2017.
III. EVALUASI
Secara visual, terekamnya Gempa Tremor Menerus ditandai dengan teramatinya hembusan asap putih tipis dari kawah.
Pengamatan kegempaan sejak Maret 2017 menunjukkan pola kenaikan Gempa Vulkanik dan mulai terekamnnya Gempa Tremor Menerus.
IV. POTENSI BAHAYA
Potensi bahaya saat ini adalah Letusan Freatik berupa abu dan hujan lumpur yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan jatuh dalam radius 3 km dari pusat letusan.
V. KESIMPULAN
Status tingkat aktivitas G. Dempo dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) terhitung mulai tanggal 5 April 2017 pukul 16:00 WIB.
VI. REKOMENDASI
Masyarakat, pengungjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Marapi - G.Dempo dalam radius 3 km dari kawah puncak.
Update on the Volcanic Activity of Mount Agung (1 December 2017 21:00 localtime GMT+8)
PRESS RELEASE KENAIKAN TINGKAT AKTIVITAS GUNUNG API SEMERU Tanggal 16 Desember 2021
Tanggapan Kejadian Gempa Bumi Lombok Timur Tanggal 19 Agustus 2018