Peningkatan Aktivitas Gunungapi Iya, Kabupaten Ende, NTT 29 September 2016 19:00 WITA
Kamis, 29 September 2016 19:00:00 WIB
Gunungapi Iya ditingkatkan statusnya terhitung mulai hari Kamis, 29 September 2016 19:00 WITA. Hal ini berdasar pada hasil pengamatan kontinyu yang dilakukan PVMBG-Badan Geologi melalui Pos Pengamatan Gunung Api Iya yang berada di Kelurahan Tanjung, Kab. Ende, NTT. PVMBG mendeteksi peningkatan aktivitas kegempaan Tektonik Lokal dan Vulkanik Dalam G. Iya sejak 29 September 2016 Pukul 15:30 WITA. Dalam rentang waktu 18 Jam (00:00-18:00 WITA) tercatat 8 kali Gempa Tektonik Lokal (Amax: , S-P: 5.1-5.4 detik, Durasi: 28-45 detik) dan 17 kali Gempa Vulkanik Dalam (Amax: , S-P: 2.1-3.6 detik, Durasi: 12-22 detik). Jumlah ini lebih besar dibandingkan jumlahnya di saat Normal yaitu Gempa Tektonik Lokal berkisar 5 hingga 14 dan Gempa Vulkanik Dalam 4 hingga 8 setiap bulannya. Peningkatan kegempaan ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan magma ke permukaan yang mengakibatkan terjadinya peretakkan batuan di dalam tubuh gunungapi.
Gunungapi Iya secara administratif berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan secara geografis puncaknya memiliki ketinggian 637 m di atas permukaan laut dan terletak pada koordinat 121.645 BT dan 8.897 Lintang Selatan. Dalam sejarah aktivitasnya, Gunungapi Iya telah meletus 8 kali dengan indeks eksplosivitas (Volcanic Explosivity Index/VEI) berkisar 2-3 (dari skala maksimum 8). Letusan terbesar dan terakhirnya terjadi pada 27 Januari 1969 dengan VEI 3, dilaporkan bahwa pada pukul 04:00 WITA terjadi letusan tiba-tiba yang disertai awan panas dan suara gemuruh terus menerus. Selanjutnya, pada pukul 11:00 WITA terlihat semburan api berwarna putih, kuning dan biru disertai lontaran bom, lapili, pasir dan abu, sedangkan asap yang berbentuk bunga kol mencapai ketinggian ± 400 m di atas puncak (sekitar 1000 m di atas permukaan laut). Secara umum, tipe erupsi G. Iya adalah freato-magmatik. Erupsi tipe ini dapat terjadi jika interaksi antara magma dengan air di bawah permukaan.
Sehubungan dengan peningkatan aktivitas Gunungapi Iya kali ini maka Badan Geologi merekomendasi bahwa masyarakat, nelayan, dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dan tidak melakukan aktivitas di seluruh kawasan (darat dan laut) di dalam radius 2 km dari kawah Gunungapi Iya. Jika terjadi letusan, masyarakat yang melakukan aktivitas di sekitar lembah-lembah sungai yang berhulu dari puncak/kawah Gunungapi Iya diharapkan agar selalu waspada untuk menghindari potensi bahaya aliran lahar terutama pada musim hujan. Masyarakat disekitar G. Iya diharap tetap tenang, tetap waspada, tidak tepancing isu-isu yang berkaitan dengan erupsi G. Iya yang tidak jelas sumbernya.
Kegiatan koordinasi dengan Pemerintah Daerah/BPBD maupun masyarakat di sekitar Gunungapi Iya telah dan akan terus dilakukan oleh PVMBG-Badan Geologi utamanya melalui Pos Pengamatan Gunung Api Iya sebagai upaya mitigasi bencana. PVMBG-Badan Geologi juga akan mengamati secara menerus perkembangan aktivitas Gunungapi Iya untuk mengevaluasi dinamika potensi ancaman bahayanya.