PRESS RELEASE ERUPSI FREATIK GUNUNGAPI MERAPI 21 MEI 2018
Minggu, 27 November 2022 22:28:26 WIB
1. Hasil Pengamatan
- Kegempaan dari tanggal 19 Mei 2018 terdeteksi adanya gempa multifase (MP) 2 kali, gempa Guguran sebanyak 4 kali, dan gempa Tektonik 1 kali.
- Pada tanggal 20 Mei terdeteksi gempa Guguran 4 kali dan Tektonik 1 kali. Gempa Guguran yang terjadi pada pukul 21.29 tergolong sedang dan dilaporkan terdengar oleh seorang warga di Srunen.
- Pada tanggal 21 Mei dari jam 00.00 sampai 12.00 terdeteksi gempa Letusan 2 kali yaitu pada pukul 01.25 WIB dan 9.38 WIB, gempa multifase (MP) 3 kali, gempa Guguran 3 kali, dan gempa Tektonik 2 kali.
- Tidak terjadi peningkatan suhu kawah menjelang erupsi freatik. Peningkatan suhu mencapai 275 (maksimal alat) teramati saat letusan.
- Deformasi G. Merapi yang dipantau secara instrumental dengan menggunakan Tiltmeter, EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
- Erupsi freatik Gunungapi Merapi terjadi pada tanggal 21 Mei pukul 01.25 WIB selama 19 menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 700 m di atas puncak. Hujan abu dilaporkan tersebar mencapai 15 km ke arah Barat.
- Erupsi freatik Gunungapi Merapi kembali terjadi pada pukul 09.38 WIB selama 6 menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 1200 m di atas puncak. Hujan abu dilaporkan tersebar mencapai 15 km ke arah Barat.
- Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan suhu kawah mengalami penurunan.
2. Kesimpulan
- Erupsi yang terjadi hari ini merupakan erupsi yang dipicu oleh akumulasi gas vulkanik.
- Status aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam tingkat NORMAL.
3. Rekomendasi
- Hingga saat ini aktivitas Merapi sudah mereda, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang.
- Sehubungan terjadi hujan abu di beberapa tempat maka masyarakat dan pemerintah daerah melakukan penganggulangan bahaya abu vulkanik.
- Kegiatan pendakian G. Merapi direkomendasikan hanya sampai di Pasarbubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Kondisi morfologi puncak G. Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Sumber:
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi