Minggu, 27 November 2022 22:28:26 WIB
Setelah istirahat sekitar dua bulan, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Jumat (06/04/2018) pukul 16:07 WIB kembali meletus. Gunung Sinabung menunjukkan aktivitas erupsi ekplosif berupa letusan yang menghasilkan kolom asap abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 5000 meter dari bibir kawah. Letusan diikuti oleh awan panas yang mengarah ke selatan-barat dan timur-tenggara dengan jarak jangkauan luncur 3500 meter.
Luncuran awan panas ini masih berada di dalam zona bahaya yg direkomendasikan oleh Badan Geologi. Abu letusan tersebar ke arah selatan-barat, serta hujan abu lebat mengancam Desa Payung, Tiganderget, Perbaji, Batu Karang, Jandi Meriah, dan Sukan Tendel.
Pantauan hingga pukul 16:47 WIB, aktivitas letusan masih berlangsung dengan ketinggian kolom asap letusan sekitar 2000 meter dari bibir kawah. Pantauan pada pukul 18:15 WIB, secara visual tidak dapat dilakukan dengan baik karena gunung tertutup kabut, hiingga pukul 20:15 WIB hujan abu masih berlangsung di daerah Payung, Tiganderket. Sampai dengan pukul 20.15 WIB tidak ada laporan korban jiwa akibat erupsi Gunung Sinabung.
Dari pantauan seismik, gempa letusan terekam mulai pukul 16:07 WIB dengan amplitudo maksimum 70 mm. Aktivitas letusan tidak diawali dengan peningkatan gempa-gempa vulkanik maupun getaran tremor, sampai pukul 16:47 WIB aktivitas letusan masih berlangsung dengan amplitudo maksimum mengecil hingga 50 mm. Pada pukul 18.15 WIB, aktivitas erupsi masih berlangsung terpantau dari rekaman seismograf berupa getaran terus menerus dengan amplitudo maksimum 25 mm. Pukul 20.15 WIB, aktivitas erupsi sudah berhenti terpantau dari rekaman seismograf dimana beberapa gempa hembusan tidak menerus.
Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDMErupsi Gunung Tangkubanparahu Jumat, 26 Juli 2019 15:48:18 WIB