Tanggapan Kejadian
Pusat gempa berada di darat 23 km tenggara Kab. Bandung

Tanggapan dibuat oleh Arianne Pingkan Lewu, S.T., 28 Januari 2023 pukul 01:00:33 WIB

4 SR Tidak berpotensi Tsunami

II - III Soreang, II - III Bandung

Gempa bumi utama terjadi pada hari Sabtu, tanggal 28 Januari 2023, pukul 01:00:33 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,59 BT dan 7,22 LS, berjarak sekitar 5,2 km tenggara Kota Kecamatan Pangalengan (Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M4,0 pada kedalaman 5 km. Kejadian gempa bumi ini hanya tercatat oleh stasiun BMKG. Menurut data BMKG kejadian gempa bumi ini diawali dengan gempa bumi pembuka dan diikuti oleh gempa bumi susulan.


Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan setempat merupakan lembah. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda terdiri-dari breksi gunung api, lava dan tuff. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.


Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi. Menurut peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk dari Badan Geologi terdapat sesar mendatar di sekitar lokasi pusat gempa bumi.


Hingga laporan ini dibuat menurut informasi dari media online (https://bandung.kompas.com; https://www.koran-gala.id) kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan 4 bangunan di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan dan Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi pada skala intensitas antara III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.


1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi
2. Bangunan di Kabupaten Bandung harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi
3. Oleh karena wilayah Kabupaten Bandung tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi
4. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Follow Kami

Pilih salah satu akun sosial media kami untuk mendapatkan update terkini tentang bahaya geologi di Indonesia.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Badan Geologi

Kementerian ESDM