Tanggapan dibuat oleh Arianne Pingkan Lewu, S.T., 08 Juni 2021 pukul 12:00:34 WIB
5.3 SR Tidak berpotensi Tsunami
II Bolaang Mongondow Selatan
Gempa bumi terjadi pada hari Selasa tanggal 8 Juni 2021, pukul 12:00:34 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 0,35° LU dan 123,75° BT dengan magnitudo (M5,3) pada kedalaman 185 km, berjarak sekitar 25,04 km barat Kota Molibagu (ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara). Menurut informasi GeoForschungsZentrum(GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 123,73° BT dan 0,39° LU, dengan magnitudo (M5,2) pada kedalaman 210 km. Berdasarkan data The United States Geological Survey(USGS), Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi pada koordinat 123,659° BT dan 0,417° LU pada kedalaman 196,4 km dengan magnitudo (M5,3).
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Daerah tersebut secara umum merupakan morfologi perbukitan, lembah dan dataran pantai. Batuannya merupakan batuan berumur Pra Tersier (batuan metamorf, meta sedimen), Tersier (batuan gunungapi) dan endapan Kuarter (endapan aluvial pantai dan sungai). Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier telah mengalami pelapukan. Batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan serta endapan Kuarter pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi dan longsor di daerah perbukitan. Berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman Lempeng Filipina.
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi terasa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan diperkirakan terasa pada skala intensitas II MMI (Modified Mercally Intensity). Menurut data Badan Geologi, daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa rendah - tinggi. Permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi tersebut terletak terletak pada KRB gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena berada di darat.
(1) Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang diharapkan kekuatannya semakin mengecil. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
(2) Bangunan dan rumah penduduk yang terletak pada KRB tinggi, sebaiknya tidak menggantungkan barang berat di dinding atau rak tinggi guna menghindari dari kejatuhan barang dan memahami evakuasi mandiri bila di dalam bangunan.
(3) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard)berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.