Rabu, 01 Maret 2023
PRESS RELEASE HASIL PEMANTAUAN KAWAH G. PAPANDAYAN
Gunung Api Papandayan adalah gunung api stratovolcano dengan ketinggian 2665 mdpl dengan beberapa kawah diantaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk dengan menivestasi berupa solfatara, fumarola dan hembusan gas. Gunung api ini terletak sekitar 70 km ke sebelah tenggara Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Cisurupan-Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam catatan sejarah, Gunung Api Papandayan tercatat telah beberapa kali bererupsi di antaranya pada 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Pada tanggal 22 Februari 2023, terlihat pada tangkapan kamera di area parkir Papandayan adanya sinar api pada area kawah baru dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengirim tim untuk melakukan pemeriksaan aktivitas tersebut.
Hasil pemeriksaan kawah Gunung api Papandayan adalah sebagai berikut :
Kesimpulan
Fenomena spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan karena dinamika rekahan yang terjadi pada area kawah dan menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api/sinar api.
Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa aktivitas solfatara Kawah Manuk, Kawah Mas, dan Kawah Baru di dalam area Kawah Papandayan masih tergolong normal. Jika dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya yang dilakukan oleh pengamat, maka tinggi asap, tekanan emisi, dan temperatur gas solfatara relatif sama dan tidak memperlihatkan peningkatan.
Konsentrasi gas SO2 dan H2S dapat terukur melebihi ambang normal di dalam area 500 meter dari Kawah Mas (ambang normal bagi kesehatan untuk SO2 = 5 ppm, H2S = 10 ppm). Oleh karena itu pengunjung/wisatawan perlu mewaspadai dampak buruk dari paparan gas belerang tersebut terhadap kesehatan. Dampak buruk gas SO2 dan H2S dapat menimbulkan iritasi pada mata, batuk, sesak napas, sakit kepala, mual, lemas, hingga dapat menimbulkan kematian.
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Api Papandayan pada tanggal 1 Maret 2023 pukul 06.00 WIB masih pada Level I (Normal) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, sebagai berikut :
Tingkat aktivitas Gunungapi Papandayan dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.
Sumber Data:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
![]() |
PETA REKOMENDASI GUNUNG API PAPANDAYAN PADA LEVEL I (NORMAL) 2163.88 KB Download |
![]() |
Pengukuran suhu, anomali termal, kandungan gas vulkanik di area Kawah Gunung Api Papandayan dengan maksimum suhu solfatara 123.8°C dan gas volkanik SO2 sebesar 5.3 ppm pada jarak 500 m dari sumber manivestasi belerang 162.95 KB Download |
![]() |
Plotting dan konsentrasi gas di tiap titik ukur di dalam area kawah Papandayan pada tanggal 28 Februari 2023. 284.59 KB Download |
![]() |
Data Pengukuran Gas Solfatara Kawah Papandayan pada 28 Februari 2023 132.21 KB Download |
![]() |
Grafik Kegempaan Gunung Api Papandayan yang berasosiasi dengan suplai fluida vulkanik (atas) dan gempa yang berasosiasi dengan dinamika rekahan bagian permukaan kawah (bawah) pada periode 1 Januari 2022 hingga 28 Februari 2023. 102.17 KB Download |